Visi Misi

Cerdas, Religius dan Berakhlakul Karimah

1. Cerdas

   kecerdasan tidak hanya terbatas pada kemampuan logika dan pengetahuan duniawi, tetapi juga kemampuan memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan baik.

   Dalil Al-Qur’an: Allah memerintahkan manusia untuk menggunakan akal dan berpikir:

   • QS. Al-Baqarah: 269
     “Allah menganugerahkan hikmah (kebijaksanaan) kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa dianugerahi hikmah, sesungguhnya ia telah dianugerahi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal.”

   Hadits: Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya ilmu:

   • “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)

   Ini menekankan bahwa Islam sangat menghargai ilmu dan kecerdasan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memahami kehidupan dengan bijak.

2. Religius

   Religius berarti seseorang yang taat kepada ajaran agama, menjaga ibadah, dan menjalankan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya. Seorang yang religius berpegang teguh pada syariat dan terus berusaha memperbaiki hubungannya dengan Allah (hablum minallah) dan sesama manusia (hablum minannas).

   Dalil Al-Qur’an dan hadits:

   • QS. Al-Baqarah: 177:
     "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang misk
   • Hadits:
     • Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang menjaga shalatnya, maka shalatnya itu akan menjadi cahaya, petunjuk, dan keselamatan baginya di hari kiamat." (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

     Ayat dan hadits ini menegaskan pentingnya ketaatan dalam beribadah dan menjalankan perintah agama sebagai wujud kereligiusan yang sejati.

     in, musafir (yang memerlukan pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, menepati janji apabila berjanji, dan yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa."

3. Berakhlakul Karimah

   Akhlak mulia adalah sikap dan perilaku yang mencerminkan kebaikan, kesantunan, dan kejujuran dalam hubungan dengan sesama. Islam sangat menekankan pentingnya berperilaku baik, baik kepada Allah, diri sendiri, maupun kepada orang lain.

   Dalil Al-Qur’an:

   • QS. Al-Qalam: 4:
     “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

   Ayat ini menggambarkan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok yang memiliki akhlak terbaik, dan umat Islam dianjurkan untuk meneladani beliau.

   Hadits:

   • Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." (HR. Ahmad)

   Hadits ini menunjukkan bahwa salah satu misi utama Nabi Muhammad adalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak manusia, menandakan betapa pentingnya perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

   Kesimpulan:

   Visi dan misi "Cerdas, Religius, Berakhlakul Karimah" mengajarkan bahwa dalam Islam, seseorang diharapkan untuk:

   • Memiliki kecerdasan dalam berbagai aspek kehidupan dan terus berusaha menuntut ilmu.
   • Taat kepada ajaran agama, menjaga ibadah, dan selalu mendekatkan diri kepada Allah.
   • Berperilaku mulia dalam kehidupan sehari-hari, mencontoh akhlak Nabi Muhammad SAW.

   Nilai-nilai ini selaras dengan ajaran Al-Qur'an dan hadits, serta menjadi landasan hidup yang dapat membawa keberkahan dan keselamatan di dunia dan akhirat.